Jumat, 26 November 2010

KDM Pemeriksaan Fisik

PENGERTIAN PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik adalah Suatu sistem untuk mengumpulkan data kesehatan klien yang diatur berdasarkan fungsi dimulai dari kepala sampai dengan ujung kaki (head to toes) hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan memperoleh hasil pemeriksaan yang actual.
TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
  1. Untuk memperoleh data dasar mengenai kemampuan fisiologis
  2. Untuk mengetahui factor resiko yang mungkin timbul karena disfungsi organ
  3. Untuk mengetahui perubahan actual pada fungsi normal
  4. Menggambarkan status kesehatan klien
  5. Mengidentifikasi masalah kesehatan
  6. Mengetahui hasil dari pengobatan/therapy

URUTAN DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK
  • Secara umum : keadaan umum, TB,BB dan TTV
  • Kepala (rambut,kulit kepala, mata telinga, mulut)
  • Leher
  • Ekstremitas atas
  • Dada
  • Abdomen
  • Genital dan pelvis
  • Ekstremitas bawah
  • Teknik dalam melakukan pemeriksaan fisik
  • Inspeksi
  • Palpasi
  • Perkusi
  • Auskultasi

INSPEKSI
Adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tetapi juga indra pendengaran dan penghidu
  • Penglihatan : mengobservasi kulit terhadap warna,laserasi,lesi,pola pernafasan dan simetrisitas, bahasa tubuh pergerakan dan postur, penggunaan eksteremitas, ekspresi wajah, keterbatasan fisik, dsb



  • Pendengaran : mendengarkan sifat batuk, integrasi sendi, nada suara, atau isi interaksi dengan orang lain, dsb
  • Penghidu : mendeteksi adanya bau

PALPASI
  • Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari
  • Jenis palpasi
  • Sentuhan : merasakan suatu pembekalan,mencatat suhu, kelembaban dan tekstur kulit
  • Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, mengetahui posisi janin, pembesaran organ dalam dan batas batas organ dalam, mencubut kulit untuk mengetahui turgor.
  • pemeriksaan dalam : mengetahui respon nyeri abnormal, mengetaui pembukaan jalan lahir dan adanya masa pada anus.

PERKUSI
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh tertentu untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada di bawahnya

  • Ada 2 jenis :
  1. Menggunakan ujung jari : ketuk dada dengarkan bunyi yang menunjukan ada atau tidaknya cairan atau masa
  2. Menggunakan palu( Refleks Hammer ) : ketuk lutut dan amati ada/tidaknya reflex/gerakan pada kaki bawah

AUSKULTASI
Auskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bantuan stetoskop untuk menggambarkan dan mengintepretasikan bunyi yang didengar
Contoh : bunyi jantung, paru, bising usus, denyut jantung janin, dsb.









PERSIAPAN DALAM PEMERIKSAAN FISIK
  • Lingkungan
  • Peralatan
  • Klien
Pastikan kenyamanan fisik sebelum dimulai
Memberikan posisi yang tepat untuk pemeriksaan
Member penjelasan secara sederhana tentang tindakan yang akan dilakukan

POSISI DALAM PEMERIKSAAN FISIK
  1. Duduk : kepala & leher, punggung, thorak posterior dan paru, torak anterior dan paru, payudara, ketiak, jantung, TTV, ekstremitas atas
  2. Terlentang : kepala & leher, torak anterior dan paru, payudara, ketiak, jantung, abdomen, ekstremitas, denyut nadi.
Dorsal recumbent : abdomen dan genetalia
Litotomi : genelita wanita dan traktus genelita
Tengkurap : otot rangka
Posisi lutut-dada (knee-chest) : rectum
Rekumben lateral kiri : jantung

PERSIAPAN ALAT
  • Handscone bersih
  • Meteran
  • Timbangan
  • Stetoskop
  • Tensimeter
  • Jam dengan jarum detik
  • Reflex hammer
  • Senter/penlight
  • Thermometer
  • Tissue bersih
  • Bengkok/nierbekken
  • Alat tulis dan buku catatan

PRINSIP PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK
Bina hubungan saling percaya sebelum melakukan pemeriksaan fisik
Tunjukkan sikap positif dan ramah
Identifikasi nilai dan kepercayaan klien
Pertahankan privacy klien
Pertahankan keamanan dan kenyamanan klien
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK
Prosedur
  1. Kontrak dengan klien : jelaskan prosedur & tujuan tindakan
  2. Perawat cuci tangan
  3. Siapkan alat
  4. Pertahankan privacy
  5. Dekatkan alat
  6. Atur posisi klien

PEMERIKSAAN
NORMAL
DEVIASI DARI NORMAL
Pemeriksaan Umum
-Periksa TTV
-nadi 69-100x/mnt (dws)
-pernapasan 12-20x/mnt (dws)
-suhu 36-37,5c
-tekanan darah
Diluar nilai batas normal
  • Observasi TB&BB dihubungkan dengan usia, gaya hidup & kesehatan
Berat badan ideal
Obesitas atau sangat kurus
  • Observasi postur klien pada saat berdiri, duduk & berjalan
  • Relaks
  • Koordinasi gerakan sesuai
  • Tegak lurus dgn panggul dan bahu berada dlm keselarasan
  • Kepala tertahan tegak
  • Postur yang abnormal
  • Gerakan tidak terkoordinasi & tremor
  • Observasi kebersihan diri
Bersih, rapi & tidak bau
Kotor,tidak rapi, bau
  • Inspeksi keadaan umum
Tampak sehat
Lemah, sakit berat

  • Inspeksi kulit ( sebaiknya gunakan penchayaan yang cukup): warna, tempratur, lesi
  • Warna kulit ( coklat, kemerahan, kuning langsat )
  • Area pigmentasi ringan ( tangan, bibir, & dasar kuku )
  • Tidak ada lesi
  • Pucat, sianosis, hipertensi, atau hipopigmentasi
  • Ada lesi
Kepala
  • Inpeksi rambut & kulit kepala
  • Rambut terdistribusi merata, tebal, bercahaya
  • Tidak ada lesi pda kulit kepala, bersih
Kepala
  • Inspeksi mata & tes pengelihatan
  • Sejajar, simetris, tdk ada edema
  • Warna pupil hitam, isokor (3-7mm), reflex thp cahaya positif
  • Tdk ada nystagmus
  • Konjungtiva merah muda
  • Mata tidak sejajar, tidak simetris
  • Pupil anisokor, nystagmus
  • Pergerakan mata tdk terkoordinasi
  • Kongjungtiva pucat
  • Inspeksi dan palpasi telinga dan tes pendengaran
  • Warna kulit sama dengan kulit wajah
  • Posisi simetris
  • Bersih, tidak ada penumpukan serumen, tidak berbau
  • Tidak ada lesi
  • Tidak ada inflamasi, mastoid tidak nyeri, dan tanpa nodul
  • Dapat mendengar jamberdetak 1 – 2 inci
  • Test weber, rinne dan schwabach positif
  • sianosis, pucat, sangat merah
  • tidak simetris
  • serumen berlebih ( pengeluaran cairan bernanah atau darah) dan bau
  • ada lesi
  • ada inflamasi liang telinga, mastoid nyeri dan terdapat nodul
  • test weber, rinne, dan schwabach negative
  • inspeksi mulut, gigi & mukosa
  • Sinus tidak nyeri
  • Mukosa lembab, warna merah muda
  • Gigi & gusi ( tdk ada karies, lengkap, putih, tdk ada inflamasi ), tidak bau
  • Tidak ada lesi
  • Lidah dapar Bergerak bebas, uvula dan palatum lunak, terangakt saat kilen berkata “ah”
  • Mukosa kering & pecah – pecah
  • Warna merah, pucat atau sanosis
  • Gigi & gusi ( karies gigi, kuning atau kehitaman, tidak lengkap, ada inflamasi)
  • Bau
  • Stomatis
  • Lidah bergerak terbatas, uvula dan palatum gagal terangkat.
Leher
  • Inspeksi leher
  • Leher sistematis, tidak ada kekakuan dan massa, fleksi kepala 450, ekstensi 500 , fleksi lateral kepala 400 ,rotasi lateral kepala 700
  • Tidak simetris, ada kekakuan dan massa, rentang gerak terbatas
  • Kelenjar tiroid terliahat saat menelan
  • Palpasi & auskultasi kelenjar parotis
  • Tidak teraba, jika terpalpasi teraba kecil, lembut, di tengah & tidak nyeri
  • Auskultasi tidak ada suara bruit
  • Menyimpang ke satu sisi, pembesaran tiroid dan nyeri tekan, teraba nodus limfe
  • Ada suara bruit
  • Inspeksi vena leher & kelenjar getah bening
  • Tidak ada pembesaran ( distensi ) vena jugularis & pemebesaran nodus limfe pada leher
  • Distensi vena jugularis, pembesaran nodus limfatik
Ektremitas Atas
  • Inspeksi kulit & kuku
  • Kuku halus, warna merah muda
  • Jaringan kulit utuh pengisian kapiler < 3 dtk
  • Cembung dan sudut antara kuku – dasar sekitar 1600
  • Kuku sangat tebal / tipis, warna kuku pucat / sianosis
  • Jaringan kulit tidak utuh
  • Pengisian kapiler > 3 dtk
  • Terdapat lekukan – lekukan ( krn injury )
  • Kuku cendrung “ spoon nail”
  • Sudut antara kuku dan dasar kuku sekitar 1800 lebih
  • Evaluasi Range of Motion ( ROM )
  • Bergerak bebas tanpa nyeri / spasme otot / sendi bengkak / kontraktur
  • Bergerak terbatas bias karena nyeri, spasme otot
  • Kekuatan otot
  • Terdapat kontraksi otot
  • Rentang gerak pemnuh dengan melawan gaya gravitasi
  • Kekuatan otot secara bilateral simetris terhadap tahanan tenaga dorongan
  • Tidak ada gerakan tubuh
  • Tidak ada kontraksi otot
  • Todak dapat melawan gaya gravitasi
  • Refleks otot bisep
  • Gerakan respon singkat ( tidak berlebihan / sangat lambat
  • Refleks berupa berupa fleksi
  • Tidak ada respon refleks
  • Gerakan hypoaktif ( minimal activity ) atau hiperaktiv ( sangat cepat )
  • Palpasi brachialis & radial pulpasi
  • Irama teratur
  • Kekuatan denyut sama dalam setiap denyutan
  • Denyutan terasa penuh dan mudah dipalpasi
  • Frekuensi dalam batas normal ( dewasa 100x/mnt )
  • Irama regular
  • Kekuatan setiap denyutan tidak sama
  • Denyutan lemah
  • Frekuensi melebihi atau kurang dari batas normal
Ekstermitas Bawah
  • Evaluasi Range of Motion ( ROM )
  • Bergerak bebas tanpa nyeri / spasme otot / sendi bengkak / kontraktur
  • Bergerak terbatas bias karena nyeri, spasme otot
  • Kekuatan otot
  • Terdapat kontraksi otot
  • Rentang gerak pemnuh dengan melawan gaya gravitasi
  • Kekuatan otot secara bilateral simetris terhadap tahanan tenaga dorongan
  • Tidak ada gerakan tubuh
  • Tidak ada kontraksi otot
  • Todak dapat melawan gaya gravitasi
  • Test refleks platela dan plantar
  • Gerakan respon singkat (tidak berlebihan/sangat lamabat)
  • Refleks berupa ekstensi dari tungkai bawah (refleks patella)
  • Refleks berupa penekukan ibu jari kaki kebawah (refleks plantar)
  • Tidak ada respon refleks
  • Gerakan hypoaktif ( minimal activity ) atau hiperaktiv ( sangat cepat )
Dada ( depan & belakang)
Inspeksi & palpasi payudara
- Simetris, tidak ada lesi/retraksi/lekukan, kulit utuh, warna kulit sama dengan daerah sekitarnya, tidak ada edema.
- Aerola : normal berbentuk bundar/oval, warna merah muda sampai coklat.
- Putting : keluar, tidak ada drainase (kecuali ibu hamil), berwarna sama dengan aerola.
- Asimetris, terdapat lekukan/retraksi (akibat tumor), hyperpigmentasi, ada edema.
Putting : inverse/masuk ke dalam (karena adanya pertumbuhan tubuh di bawah kulit)
- Terdapat lesi kanker (keras, terikat kuat, tidak nyeri, berbentuk tidak teratur)

Inspeksi & palpasi aksila
Tidak ada pembesaran nodus limfe/massa
Terdapat pembesaran nodus limfatik, ada massa, terasa nyeri
Inspeksi, palpasi & auskultasi paru
- Dada simetris, kulit utuh, tidak ada nyeri
- Ekspansi dada simetris secara bilateral
- Penggunaan otot aksesoris minimal
- Pernapasan normal tenang
- Frekuensi napas dalam batas normal (12-20x/menit)
- Irama napas regular
- Vocal fremitus simetris secara bilateral
- Bunyi napas vesikuler dan bronkovesikuler
- Pengembangan dada 3-5 cm
- Gerakan dada simetris
- Dada asimetris terdapat nyeri
- Penggunaan otot bantu pernapasan secara maksimal
- Frekuensi sangat cepat atau lambat
- Irama ireguler
- Bunyi napas tambahan (ronchi, wheezing)
- Tidak ada vocal fremitus (pneumotorak)
- Gangguan dalam pengembangan dada
Palpasi & auskultasi jantung
- Tidak ada vibrasi/pulsasi pada iga kedua, ketiga dan empat
- Terdengar suara jantung 1&2
- Irama jantung regular
- Frekuensi 60-100 denyut/menit (dewasa)
- Teraba pulsasi pada iga kedua, ketiga, dan ke empat (akibat murmur)
- Terjadi pergeseran letak PMI
- Bunyi jantung tambahan (murmur, gallop)
- Irama irregular
- Frekuensi datanga meningkat/menurun
Abdomen
Inspeksi, auskultasi, palpasi & perkusi abdomen
- Warna kulit sama dengan bagian tubuh yang lain
- Kadang terdapat strie/scar
- Bentuk abdomen simetris : flat, convek (rounded), convace (scapoid)
- Umbilicus :
Datar/cekung, tidak ada keluar cairan
- Gerakan permukaan abdomen simetris (pada saat bernapas)
- Bising usus terdengar (5-35x/menit)
- Hati : tidak ada pembesaran, tidak nyeri tekan, bunyi pekak/dullness, batas diantara celah interkostal ke 5-7
- Kandung kemih : tidak teraba
- Ginjal : tidak mengalami nyeri saat di perkusi.
- Kulit terlihat tipis (memegang) pada edema/asites
- Bentuk abdomen ditensi (pembengkakan)
- Umbilicus : keluar cairan, menonjol
- Gerakan permukaan abdomen tidak simetris
- Bunyi bising usus (hypoavtive/hyperactive)
- Kandung kemih teraba (retensi urine)
- Hati : ada pembesaran, nyeri tekan
- Ginjal : nyeri saat di perkusi
Genetalia
Inspeksi, palpasi organ genetal wanita
- Pertumbuhan rambut membentuk segitiga diatas perineum dan sepanjang permukaan medial paha
- Kulit perineal sedikit lebih gelap, halus dan bersih
- Membran tampak merah muda dan lembab
- Labia mayora kering/lembab, simetris
- Labia minora lebih tipis dan salah satunya berukuran lebih besar
- jaringan lunak tanpa nyeri
- Klitoris : lebar <1 cm dan panjang 2 cm tidak ada inflamasi, nyeri
- Orifisium uretra : utuh tanpa inflamasi
- Meatus uretra : berwarna merah muda, terletak dianterior orifisium
- Introitus vagina : tidak ada nyeri, inflasi, edema/lesi
- Kelenjar bartholin : tidak teraba
- Kelenjar skene : tidak ada pengeluaran (rabas0 dan nyeri
- Serviks : berwarna merah muda, halus, bulat, berada pada garis tengah tanpa lesi
- Sekresi normal biasanya encer, jernih, dan tidak bau.
- Tidak ada atau sedikit sekali rambut (gangguan hormone )
- Kulit perineal terdapat lesi/inflamasi
- Membran terlihat sangat merah klitoris mengalami inflamasin(tumor)
- Orifisium uretra& introitus vagina : nyeri, inflamasi, lesi.
- Kelenjar bartolin : teraba
- Kelenjar skene : mengeluarkan cairan/rabas dan nyeri
- Serviks : malposisi ke lateral (dapat mengidentifikasi tumor), ada laserasi, massa
- Sekresi secret : berbau, keruh

- Pertumbuhan rambut di daerah pubis sampai ke simpisi pubis
- Kulit penis utuh&bersih
- Meatus uretra : ujung gland penis
- Gland penis : tidak ada lesi&nyeri
- Skrotum : tidak ada lesi& edema
- Testis : tidak nyeri tekan, lembut & kenyal, bebas nodul.
- Tidak ada atau sedikit sekali rambut (gangguan hormone)
- Kulit penis : lesi/ulkus
- Meatus : hypospadia/epispadia
- Glan penis : nyeri tekan, ulkus/lesi
- Pembesaran salah satu testis (karena kanker) ada benjolan keras terdapat di palpasi di bagian depan atau samping testis.
- Inspeksi rectum


- Kulit perianal utuh, tidak ada benjolan, ruam/inflamasi
- Warna lebih gelap dari jaringan sekitar
- Spngter anus memiliki tonus otot yang baik
- Dinding rectum licin& tidak nyeri
- Kelenjar prostate (pria) : tidak nyeri, ukuran 2,5-4 cm
- Serviks (wanita)
Tidak nyeri, licin, ukuran 2-3 cm
- Terdapat luka/inflamasi
- Spingter anus melemah (masalah neurology)
- Dinding rectum nyeri tekan, terdapat polip/massa/nodul
- Palpasi prostate : membesar, nyeri
- Palpasi serviks : membesar, terasa nyeri, terdapat massa/nodul







Tidak ada komentar:

Posting Komentar